Jumat Curhat di Pasar Kasih Naikoten I, Kapolda NTT Terima Berbagai Keluhan Masyarakat

Jumat Curhat di Pasar Kasih Naikoten I, Kapolda NTT Terima Berbagai Keluhan Masyarakat
Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum saat menggelar Jumat Curhat bersama pedagang dan warga di pasar Kasih Naikoten I Kota Kupang, Jumat (3/2).

www.tribratanewsrotendao.com – Kupang, Kapolda NTT Irjen Pol Drs Johni Asadoma, M.Hum mengunjungi pasar Kasih Naikoten I Kota Kupang, Jumat (3/2/23).

Kedatangan Kapolda NTT yang didampingi Wakapolda NTT ini dalam rangka melakukan kegiatan "Jumat Curhat bersama Bapak Kapolda NTT".

"Kehadiran kami disini guna mengetahui bagaimana situasi keamanan di pasar. Selain itu kami juga mau mendengarkan harapan-harapan masyarakat di pasar ini terhadap Polisi khususnya Polda NTT"ujar Kapolda NTT mengawali kegiatan curhat dengan pedagang di dalam pasar.

Dikatakannya bahwa dengan adanya masukan dari masyarakat akan menjadi perbaikan bagi institusi Polri sehingga kedepan semakin baik lagi dalam memberikan pengabdian kepada masyakarat.

Beberapa keluhan warga diantaranya penjual daging, Albert Koanak (47), mengeluhkan soal kebersihan pasar. Ia juga menyampaikan keresahannya soal informasi penculikan anak yang saat ini ramai dibicarakan.

Ia juga minta perhatian Kapolda NTT agar mem perketat keamanan  diikuti dengan penambahan jumlah polisi di kawasan pasar.

Ia berharap agar tiap kelurahan di Kota Kupang  ada pos keamanan minimal 2 pos keamanan dan polisi yang bertugas.

"Bapak Kapolda juga mohon agar polisi rajin cek keamanan pasar tengah malam karena kalau sudah tengah malam banyak yang mabuk dan gertak penjual," ujarnya sambil meminta agar pelaku yang menganggu keamanan agar diproses.

Selain itu ia juga minta ada polisi yang patroli di kawasan pasar.
Alto Wakalulu (30), penjual ayam mengaku kalau masyarakat merasa aman dengan kehadiran polisi ditengah masyarakat  namun ia mengeluhkan karena masih ada oknum polisi yang kadang melakunan intimidasi saat tilang di jalan.

"polisi sudah sering turun ke jalan tapi agar lebih santun saat menindak warga," ujarnya.

Alto juga mengaku bangga dengan Kapolda NTT yang merupakan putra daerah dan menjadi Kapolda di NTT.
Alto juga menyampaikan kalau banyak warga yang berminat menjadi polisi karena jadi kebanggaan sehingga ia berharap ada  perhatian bagi masyarakat menengah kebawah yang ingin jadi polisi.

Dia pun mengeluhkan kendala pengurusan SIM agar dipermudah.
Zakarias Jelabing juga menyatakan bangga ada kunjungan Kapolda karena bisa hadir ditengah pasar dan berdialog dengan pedagang.

Ia juga berharap agar perlu ada Pos keamanan dan perbaikan jalan dalam pasar. "Kami minta bapak Kapolda agar disampaikan ke Pemda soal jalan dalam kawasan pasar," tandasnya.

Petrus Yakobus Arnoldus Mesakh juga berterima kasih atas perhatian Kapolda    bagi warga di kawasan pasar. Hal yang sama disampaikan Markus Nawa, penjual jagung yang mengapresiasi tugaskan polisi yang rutin melakukan patroli di wilayah pasar.

Menyikapi keluhan dan curhat warga, Kapolda NTT menegaskan kalau di Kupang belum ada kasus penculikan anak.

"Di Kupang belum ada jadi cuma isu. Kadis pendidikan memang ada keluarkan edaran padahal belum ada penculikan," tegas Kapolda NTT.

Ia memastikan kalau polisi tetap waspada dan awas mengawasi anak-anak dan masyarakat.
"Kami tingkatkan patroli walaupun jumlah polisi di NTT masih kurang. Dari standar 25.000 kebutuhan  baru tersedia 11.000. Tapi polisi tetap beri perlindungan dan keamanan pada masyarakat," ujar jenderal polisi bintang dua ini.

Pihaknya akan meningkatkan patroli di ruang publik. Soal keluhan terkait kebersihan, Kapolda NTT mengingatkan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman dan menjadi kewajiban semua warga.

"Polisi jaga keamanan sedangkan kebersihan adalah kewajiban PD Pasar dan penghuni. Buang sampah pada tempatnya. Kebersihan tanggungjawab penghuni pasar. Masyarakat diingatkan baik penjual dan pembeli agar menjaga kebersihan sehingga kebersihan menjadi budaya," ujar Kapolda NTT.

Kapolda juga berjanji akan rutin mengecek keamanan dan kebersihan kawasan pasar.
Kapolda juga mengakui kalau kehadiran diupayakan maksimal walau masih ada  polisi yang bersikap kasar. "Ini jadi masukan dan akan tata polisi. Sikap tidak simpatik akan dikikis," janjinya.

Terkait penerimaan anggota Polri, Kapolda NTT menegaskan kalau penerimaan anggota Polri tidak bayar.
"Jika ada yg minta uang saat penerimaan polisi maka itu penipuan. Saya selaku Kapolda pun tidak bisa bantu kelulusan jadi harus belajar dan berlatih," tegas Kapolda NTT.

Jika anak masuk polisi, Kapolda mengingatkan agar orang tua siapkan anak dengan baik terutama kesehatan, olahraga, belajar.

"Jika anak sudah disiapkan maka anak bisa lulus. Siapkan anak dengan baik dan masuk polisi tidak bayar," tambah Kapolda NTT.

Untuk ketersediaan Pos polisi maka pihaknya  akan koordinasi dengan PD pasar dan Pemkot Kupang termasuk keluhan soa jalan, akan sampaikan ke penjabat walikota. (tbnntt)